 |
| Mahasiswa dan Dosen saat berada di Lokasi kegiatan, Dok : ist |
Kegiatan tersebut berlangsung di Pulau Sibu, Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan (Tikep), pada 29 Mei 2025, kemarin. diketahui kegiatan tersebut berlangsung sejak tahun 2014 lalu hingga saat ini terus dilakukan, hal ini lantaran tiap semester genap, ini dikarenakan dimana bertepatan dengan mata kuliah ekologi pada Tadris Biologi dang pengetahuan lingkungan di Tadris Matematika.
Dosen Pengasuh Mata Kuliah Ekologi dan pengetahuan lingkungan, M Matdoan, mengatakan, Kegiatan tersebut dilaksanakan selama satu hari. dan Mahasiswa yang memprogram mata kuliah tersebut selalu mengadakan praktek di pulau Sibu.
Menurutnya, mahasiswa bukan hanya memperoleh materi di ruangan formal (ruangan kuliah) ataupun memanfaatkan lingkungan sebagai objek kajian semata, namun harus melakukan sesuatu yang bermanfaat buat lingkungan.
"Maka itu setiap semester genap mahasiswa selalu mengadakan kegiatan reboisasi mangrove baik mangrove ikutan maupun mangrove sejati, dan mengadakan inventarisasi organisme perairan yang terdapat di pulau tersebut," jelasnya.
 |
| 20 mahasiswa mahasiswi foto bersama, Dok : Istimewah |
Dikatakannya, bahwa tujuannya adalah untuk mengetahui perkembangan keanekaragaman organisme yang tetap Survival ditengah ginjaran kegiatan dilakukan oleh orang-orang tertentu yang mengancam keberlangsungan hidup organisme di pulau sibu.
"Karena dalam pandangan saya ancaman kerusakan dan kepunahan bukan hanya di daratan, namun salah satu bentuk ancaman terhadap kerusakan dan kepunahan organisme berada pada pulau pulau kecil," ujarnya.
Sementara itu, secara terpisah, Asisten praktek, Najamaudin MA Rahman, ia menjelaskan bahwa tujuan mengadakan inventarisasi organisme dalam kegiatan tersebut agar dapat mengetahui perkembangan organisme sehingga membuat perencanaan lanjutan pada semester-semester yang akan datang.
"Misalnya, presentasi berapa persen tumbuhan yang di taman tersebut tumbuh dan berapa persen yang tidak tumbuh, kemudian organisme perairan apa yang tetap survival dan apa yang terancam," tutup Dino sapaan Akrabnya Najamudin Ma Rahman.(Kia).
