malut.net – Gunung Ibu, yang terletak di Maluku Utara, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan. Pada pagi hari ini, sekitar pukul 03:15 WIT, Gunung Ibu mengalami erupsi yang menghasilkan kolom abu yang teramati mencapai ketinggian ±600 meter di atas puncak gunung, atau sekitar ±1.925 meter di atas permukaan laut. Kolom abu yang teramati memiliki warna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal dan mengarah ke barat daya.
Erupsi ini tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi sekitar 56 detik. Aktivitas vulkanik yang cukup besar ini menyebabkan pihak berwenang langsung meningkatkan status Gunung Ibu menjadi Level IV (Awas), yang menunjukkan potensi bahaya tinggi. Warga yang tinggal di sekitar gunung diminta untuk waspada dan mengikuti perkembangan informasi terkait situasi ini.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah memberikan sejumlah rekomendasi untuk mengurangi risiko bagi masyarakat. Salah satu langkah yang disarankan adalah agar masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Ibu, serta pengunjung atau wisatawan, tidak beraktivitas dalam radius 4,5 km dari kawah. Selain itu, diperkenalkan juga zona perluasan sektoral yang mencakup area hingga 6 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Seiring dengan erupsi yang terus berlangsung, masyarakat yang berada di luar rumah dan terpapar hujan abu diimbau untuk menggunakan masker guna melindungi hidung dan mulut, serta kacamata untuk melindungi mata. Hal ini diharapkan dapat mengurangi dampak kesehatan akibat partikel abu vulkanik yang dapat membahayakan pernapasan dan penglihatan.
Selain masalah kesehatan, pihak berwenang juga mengingatkan agar masyarakat menjaga kondusivitas di tengah situasi ini. Pemerintah meminta agar tidak ada penyebaran informasi yang tidak jelas kebenarannya atau hoaks terkait erupsi ini, yang dapat memicu kepanikan dan kebingungannya lebih lanjut. Warga diimbau untuk tetap tenang dan mengandalkan informasi resmi dari pemerintah serta lembaga terkait.
Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat diminta untuk terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung maupun dengan Pos Pengamatan Gunung Ibu yang berada di Gam Ici. Koordinasi ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terkini mengenai perkembangan aktivitas Gunung Ibu dan sebagai dasar untuk penanganan lebih lanjut.
Pihak berwenang juga memastikan bahwa mereka akan terus memantau perkembangan erupsi dan memberikan pembaruan secara rutin kepada masyarakat, baik melalui media sosial, radio, maupun kanal komunikasi lainnya. Keamanan masyarakat menjadi prioritas utama dalam menangani bencana alam ini.
Dengan status Gunung Ibu yang telah ditetapkan sebagai Level IV (Awas), diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan menghindari daerah-daerah yang berpotensi terdampak. Langkah-langkah mitigasi yang sudah disarankan juga diharapkan dapat meminimalisir risiko yang ada. Diharapkan pula agar warga tetap mendengarkan arahan dari pemerintah setempat agar situasi tetap terkendali.
Sejauh ini, tidak ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan besar akibat erupsi ini. Namun, pihak berwenang terus mengawasi situasi dengan cermat dan siap mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan. Masyarakat diharap untuk tetap tenang, waspada, dan mengikuti protokol keselamatan yang ada.